Minggu, 26 Juli 2020

ISO Mini Concert 2019

Untuk menjadi anggota ITB Student Orchestra (ISO), para calon anggota atau disebut Calon ISO (CISO) harus melewati beberapa tahap penilaian. Seleksi scr garis besar terdiri dari : kegiatan wawancara CISO dg anggota2 ISO (layaknya perkenalan), pemberian materi musik dan organisasi (seminggu sekali dihari sabtu, biasanya di amphiteater, selasar labtek, sekre ISO), membuat project konser oleh 1 angkatan CISO. Juga terdapat tugas2 rutin seperti membuat resume, membuat video grup performing. 
Sejak rekrutment yg dimulai akhir agustus, para anggota ISO telah mengarahkan CISO untuk mempersiapkan mini konser yang membutuhkan waktu sekitar 3minggu di bulan Oktober. Dimulai dengan pemilihan Music Director (MD) yg bertugas memimpin orkestra; menentukan konsep dan lagu yg dibawakan, membuat aransemen musik,dan  melatih pemain konser. Seorang MD pastilah seseorang yang menguasai partitur dan dapat memahami suatu lagu,  menguasai alat musik dalam konser, memiliki kepekaan sehingga dapat mendeteksi kesalahan dalam orkestra. Pada tahap ini dipilih 2 org MD, salahsatu sbg Conductor (pemimpin orkestra/ pemberi aba2 konser), dan yg lain sbg Concertmaster ( pemimpin biola). Selain MD, juga dipilih seorang Ketua Panitia Konser, yang dibantu seksi2  yang bertugas di bidang humas ( publikasi, ticketing, dana), logistik (venue, alat musik, transportasi, sound system), dokumentasi dan grafis..  
Setiap minggu CISO memberikan progress report dan sharing dengan anggota ISO, namun CISO tetap diberi kebebasan dalam menentukan konsep konser. Setelah sekitar 1mingguan MD dan panitia mematangkan konsep dan mempersiapkan aransemen konser,  pendaftaran untuk pemain musik pun dibuka. Kk mendaftarkan diri menjadi pianis dalam solo performing bersama flute. Setelah melalui penyaringan sederhana oleh MD,  diumumkanlah nama2 pemain musik yang akan tampil. 
Para pemain musik memiliki waktu kurang lebih 2 minggu untuk berlatih. Untuk berlatih bersama para pemain memakai bbrp tempat, misalnya di selasar labtek, di ged.CRCS, di basement CC barat, di ged. TVST, di ged. oktagon. Latihan pada weekday bilakukan mulai j 19.00 - 22.00, dan pada weekend dilakukan pada siang sd jam 19.00 an. Beberapa instrument spt piano elektrik dan bass,  terpaksa dipindahkan bersama dr ruang sekre ke temp latihan, karena CISO belum diperbolehkan berlatih di sekre ISO. Di kampus terdapat 2 lokasi yg terdapat piano, yaitu 1 piano upright dan 2 piano elektrik di sekre ISO dan sebuah piano grand di SBM. Dengan memberanikan diri, karena piano2 sekre digunakani pianis orkestra yg lain, KK dan partner musiknya ikut hang out di lounge SBM, dg maksud ikut bermain piano saat tidak ada yg memainkannya. Prinsipnya jika ada waktu luang, CISO berlatih mempersiapkan micon ini.


dalam susunan acara, kk memainkan lagu Ibu Pertiwi

GR dilakukan H-1 di hotel Kalya, setelah sholat Maghrib, sampai jam 21.00 yang dilanjutka dg briefing para panitia dan bebenah kursi. Keesokan hari, 16 Oktober 2019, pada pkl 16.30 diadakan briefing untuk pemain musik di venue. Dan setelah sholat Maghrib, konser akan dimulai pd pkl. 19.00. Ternyata penonton yg datang melebihi kapasitas 100 kursi yang disediakan. Kemungkinan 2x lipat perkiraan penonton datang menyaksikan konser cuma2 ini. Banyak penonton bersedia berdiri sepanjang konser berlangsung, meskipun panitia telah menambah kursi plastik. Penonton umumnya terdiri dari mahasiswa, dosen, bbrp orangtua yg membawa anak2nya, anggota ISO dan warga sekitar. Pemain musik dan panitia merasa bersyukur dan berterima kasih atas antusiasme penonton yg begitu besar pada konser pertama mereka. Aku sendiri menyesali tidak bisa menyaksikan micon ini kr diadakan pada weekday, dan meminta kk untuk merekam performnya. Video dibawah ini direkam oleh rekan kk, dan merupakan koleksi pribadi kami.  

Kaka menjelang duet perform


Apresiasi untuk para player


mengabadikan kebersamaan


pendukung konser : player instrument dan panitia acara


lega...

Time schedule 







Duet performing






Saat briefing sore hari, flute partner musik kk, mengalami kerusakan kr salah satu nada tidak bisa dimainkan, sehingga terpaksa harus meminjam flute pemain musik lainnya, sehingga tidak maksimal permainan partner kk..















Senin, 11 Maret 2019

G.Tampomas di Sumedang

Feb'19 kemarin ada 3 pendaki G Tampomas yg ditemukan tewas akibat hipotermia. Seketika rasa tak percaya menghampiriku, mengingat sepengalamanku th 2000 dulu saat bersama teman2 Geo naik G.Tampomas, aku rasakan trek yg cukup bersahabat, relatif landai, jauh dari terjal menurutku. Kalau nanjak terus mnrku wajarlah.. Kami melewati hutan2 dg pepohonan yg kerapatannya sedang sj, tdk tergolong hutan lebat sekali.

Dlm pjalanan kami sesekali btemu pnduduk skitar dr mcari kayu bakar ataupun mungkin mcr makan ternak, atau entahlah habis mcari apa. Yg jelas mereka tampaknya mengenal bapak penunjuk jalan (Bp Guide) kami dr obrolan mereka. Jalanannya makin menanjak dg lebar trek yg kebanyakan lebarny 1 meteran bahkan hingga 2 meteran. Menurut Bp Guide, naik G Tampomas biasa ditempuhnya 1-2jam-an (Tahu kan ukuran 1 jamnya warga desa.== 3jam waktu tempuh org awam He..he..)

Rombongan yg terdiri dr mas Supriatna (kepala Lab sekaligus kakak kelas kami), Arif Sudianto & Ahmad Fauzan (adik kelasku) dan aku sndiri sbg pemula nekat tanpa persiapan fisik. Sebenarnya ikut naik G Tampomas bagiku spontan sj.. menimbang kapan lg ada kesempatan naik gunung yg kata teman2ku waktu itu gunung ini tdk terlampau tinggi dan medan relatif bs dijangkau oleh pemula (spt hiking sj kata mereka..) dan dpt ditempuh paling lama 2 jam sj.. Tergiurlah diriku sambil memikirkannya semalaman apakah esok akan pulang jkt atau ikut naik, dan akhirny aku membulatkan tekad di pagi harinya utk ikut naik.

Namun saat kuputuskan ikut naik, bbrp teman spt Diah, Rizal, Ilham memilih langsung turun ke Narimbang dan pulang ke Depok.. #tepokjidat.. #huufh.. terombang-ambing galau kr tdk punya teman seprjalananku spt Diah..

Arif dan Ojan terus mdorongku "Ayo mb..naik aja..sebentar doang..kaya hiking aja... ntar kita temenin deh.. ada kita ini.." .Jadi sebel sm Diah cs nih.. teganya brubah pikiran..Diah cs ikut2an mdorongku u/ tetap naik... Ayo Vi..lu kan blom pernah.. kapan lagi... "Masalahnya gw blom minta ijn ortu Di"..elakku (dan aku lupa apa alasan Diah g jadi naik waktu itu ). Namun mereka smw mmastikanku.. medannya relatif tdk sulit dan tdk akan memakan waktu lama..Dan Ojan & Arif jg bersedia akan menemaniku spanjang pjalan hingga pulang ke Jkt.. Dan akhirnya ikutlah aku the beginner diantara para GMCers (Geography Mountain Club)

Yah begitulah.. karena aku kurang persiapan fisik (spt warming up berupa lari2 minimal seminggu sblumnya) pada saat turun aku mengalami kendala kaki2 yg kaku, sakit, pegal, sulit ditekuk, cederalah pokoknya...sampai2 sempat terpikir olehku utk tdk lanjut turun di 1/2 pjalanan pulang sangking sakitnya kaki ini utk menahan badan.. rasanya spt tongkat kaku yg sulit digerakkan shg sakit sekali...Namun dg semangat dan dorongan teman2 akhirnya sampailah juga kami di Ds.Narimbang sbelum Maghrib meskipun dg bantuan sebatang dahan pohon penyangga kaki ini.

Sangking sakitnya kaki ini kr tdk bs ditekuk, aku putuskn singgah di Bandung dulu kr pjalanan yg lbh dekat. aku mcoba mnelpon kaka sepupu Mas Triyono yg tinggal di Jl Soekarno Hatta dkt pasar. Dan Mas Tri menyilahkn aku & teman2 menginap di Bdg. Aku pun mbujuk Arif & Ojan utk mampir Bdg dulu dan menginap di rmh mas Tri. Dan sesampainya di Bdg, kami pun dijemput mas Tri dg Corollanya yg keren itu.. sementara mas Supri lanjut pulang ke Depok...

Sampai di rmh mas Tri, aku menginap di kmr Widi, sementara Arif & Ojan tidur di kmr atas yg luas.. Keesokan pagi stl sarapan, kami pun pulang ke Jkt meskipun kakiku msh sakit 1/2 mati.. namun paling tidak keputusannku utk singgah dulu di Bdg dg pertimbangan agar cederanya tdk smakin parah .. .. Dan sesampainya di rmh, badan terasa remuk dan kaki ini msh sakit dan sulit ditekuk.. dan akhirnya diurut oleh nenek dr tetanggaku yg kebetulan baru dtg dr Madura... dan Alhamdulillah badan ini mjd enteng dan kaki ini berangsur2 mbaik...
Itulah pengalaman pertamaku naik gunung...


eh ya..saat di puncak G Tampomas yaitu Sang Hyang Taraje.. kami bs melihat pemandanga skitar Sumedang.. namun seingatku waktu itu area puncak tdk terlalu luas layaknya lapangan bola, seingatku seluas lap volley deh..

Tdk jauh dr puncak tdp petilasan Prabu Siliwangi.. dimana tdp spt makam dg tiang2 batu nissan yg ditutupi kain2 putih yg bwarna kekuningan. Seketika ada suasana mistis disini dan bsama Bp Guide, kami pun mdoakan agar Prabu Siliwangi tenang di sisiNya.


Aku bayangkan kondisi G Tampomas stl hampir 20th sjk aku naik dulu pastilah sdh banyak berubah. Mungkin dr trek maupun fasilitas ataupun pos2 pendkiannya. Dimana seingatku dulu aku tdk mnemukan pos2 peristirahatan pndakian.. dulu kalau capek ya duduk aja di tmp yg landai... Dulu juga jarang sekali yg mendaki, hanya penduduk setempat yg kami temui itupun bs dihitung jari... dulu tdk ada warung ataupun toilet apapun spj pdakian..


Dr searching Goog aku lihat G Tampomas sptnya sdh jadi andalan pariwisata Sumedang, shg pastilah sdh banyak dijamah pendaki2 lokal maupun dr luar Sumedang dan pastilah segala fasilitas telah ramai disediakan...

Aku bersyukur pernah naik G Tampomas ini bsama teman2 baikku dg selamat tak kurang suatu apa, meskipun hanya sesaat menikmati puncaknya, namun memori Tampomas tdk hilang di benakku... Meski achievement menaklukan Tampomas ini dulunya kuanggap biasa sj kr menganggap tdk bs dibandingkan dg achievement pendaki lainnya yg bs menaklukan G Gede atau Semeru misalnya,... namun kini aku menyadarinya skr ini jg achievment dn memori yg indah bs berada di salah 1 gunung di Indonesia ini dg selamat...

melo edisi 2019 : Syahreino & Zalina Wyllie


Hari ini pagiku diawali berita presscon syahreino... rasanya seneng bgt akhirny bs mlihat mereka mberi konfirmasi pernikahan mereka. Sudah lama aku cukup mengagumi incess kr kemurahan hatiny memberangkatkn umroh bbrp korban first travel yg ribuan itu.. kagum dg jiwa sosial & empatinya, aku percaya incess ad pribadi yg tulus berbalut keglamourannya. Kr dl pikiran (+)ku, aku yakin keglamouran incess ad bagian &strategi pemasaran image & karya seninya.. jd itulah cara pilihannya utk tetap exist dlm membangun karir keartisannya. Bagaimanapun kglamourannya sedikit banyak bs mdongkrak tarif seorang artis..

Namun dlm pandanganku, incess tipe yg trus mengembangkn diri, kreatif, bpikirn (+) & sgt dekat dg keluarga, shg meskipun dg kekurangan bodiny yg mungil (banyak artis yg bbodi sexi, spt Anggun dll), suara yg tdk semerdu Vina Panduwinata, riasan wajah layaknya spt artis2 lainnya (lebih cantik kr polesan), incess memiliki ciri khas : jargon2 lucu & manja dan ini mcerminkn bagaimana cerdas & jelinya incess mlihat peluang & mhargai diri dan orang2 di sekitarnya shg hal tsb mciptakan komunikasi yg baik yg mdukung karirnya.

Jargon & kekreatifan incess menerbitkn tren spt bulu mata, jambul, membuat masyarakat menerima karyanya tanpa paksaan, enjoy dg sndirinya.. ciee cie.. mudah2an incess bs tetap menelurkan karyany yg cetar itu ke depannya...

Soal pernikahanny, kr aku ad org yg seneng sekali dg kabar gembira prnikahan, aku jg ikut melihat2 video klarifikasi artis2, trmasuk reino dlm link berikut : https://youtu.be/vVKOcRLfx8Q (dg reporter tali ruslitantri) dan https://youtu.be/jqJGhmB1pcs jadi di link tsb.. hub reino luna dah putus..

Jd kita sbg masyarakat yg hanya menyaksikan mereka dr kejauhan, tdk sepantasny lebih sok tahu dg urusan org dan janganlah berburuk sangka pd org lain.... sebaiknya jika ada peristiwa yg mbahagiakan kita doakanlah kebaikan utk mereka. shg energi kebaikan jg akan mengalir dl diri kita pula..

Dan pd siangnya aku dptkn video presscomny yg full di sini https://youtu.be/w3nVTWL2eB4

"Happy wedding Syahreino.. hope U Samara..WYATB..have a sholeh & sholehah kids.. "


Kalau di awal feb jg ada kebahagiaan buat kluarga kecil Raisa Hamish dg kehadiran Zalina Raine Wyllie...

'Selamat Yaya Amish.. smg Zalina mjd anak sholehah, berguna bg agama, ortu, masyarakat & negara..Aamiiin"

Kamis, 25 Oktober 2018

Sukabumi 2016 : Palabuhan Ratu

Ternyata ini lupa diposting hehe.. dah 2 th yg lalu terakhir kami kesini. Kalo ke Skbm g lengkap kalo g skalian k Palabuhan Ratu. Jadi stl paginya ke Situ Gunung, siangnya kami ke pantai ini. Karna waktu itu antara libur natal sd libur th baru, jd pantai ga tlalu ramai biar leluasa jelajahnya. Jam 9an Stl check out hotel Anugrah after breakfast, kami mnj Situ Gunung kami lanjut ke Palabuhan Ratu via Cibadak yg muacettnya jam2an.. cius.. akhirnya stl mlalui kmacetan cibadak kami ambil jalur alternatif Cikidang yg berkelok2 sempit n curam.. (Di jalur ini sep18 kmarin ada bus rombongan kryawan pabrik dr bogor jatuh di jurang Cikidang). Memang aspalnya halus, namun sempit jd hrs hati2 jika bpapasan kendaraan lain, terus salah1 sisinya jurang, tanjakannya, tikungannya curam. Viewnya pantai, kebun kelapa sawit, hutan lebat, jurang dan relatif sepi.. lalu lintasnya jg warung2nya. Nah, Sangking sepi dan halus aspalnya, kita jd sering kelupaan memacu kendaraann. Karnanya kita hrs waspada sm kelokan2 dan kendaraan lainny jika via Cikidang. 


Hampir jam 13.30 kami memasuki kota Palabuhan Ratu, ibukota kab Sukabumi dan ishoma di Masjid Agung sambil booking homestay utk menginap disini via traveloka, kr dr situs booking.com msh tbatas pilihannya. Sekitar masjid byk tmp makan shg betah mampir dsini










Jam2 lewat, kami sampai di pantai Citepus. stl mlwati pelabuhan dn ps ikan dkt kota Palabuhan Ratu. Kami lgsung parkir ga tahan pngen main di pantai di udara yg cukup sejuk kr agak mendung..



sayangnya ikon Citepus ditutupi warung2 PKL :(


Ombak sdg cukup besar..





Meski belum puas main, kami putuskan utk check in dulu di homestay lalu kembali lg j5 utk mlihat sunset. Ini view spj pjalanan mnj homestay..

Sampai homestay kami istirahat, lalu j5 sore aku dan anak2 ke pantai utk mnikmati sunset. Sayangnya mendung yg hilang kembali dtng mjelang maghrib, sunsetnya jd gelap.. :(

Akhirnya kami sholat Maghrib di mushola pantai lalu pulang ke homestay.

Esok paginya stl breakfast nasgor di homestay, kami mnj pantai KarangHawu





 ombaknya besar kuy...